Kamis, 24 Mei 2012

TRADISDI MINUM TUAK MASYARAKAT TOBA

Balige (Mimbar), Minum Tuak atau lebih akrab disebut dengan “Mitu” salah satu tradisi yang sudah melekat dihati sebagian besar masyarakat Toba yang notabene Masyarakat Batak baik orang Tua, Anak Muda, kaum Ibu-ibu dari kalangan atas, menengah, ataupun kalangan bawah.

Hidangan khas Lapo Tuak ini yang merupakan racikan tangan pangaragat (Pemanjat pohon enau) sudah menjadi konsumsi sehari-hari parmitu diTanah Batak. Mungkin karena faktor cuaca yang dingin, sehingga sangat cocok untuk sekedar menghangatkan badan. Sebahagian parmitu menyebutkan untuk memulihkan stamina setelah seharian bekerja diladang atau sebagainya. Disamping harganya yang terjangkau, minuman ini tergolong alami. Berbeda dengan minuman arak atau alkohol olahan lainnya.

Pengus (35) salah seorang pengelola lapo tuak diDesa Huta Bulu Balige Kab.Toba Samosir menyebutkan bahwa dirinya hanya mampu menghasilkan satu kaleng tuak saja perhari. Sementara parmitu rata-rata minum sekitar 1 teko kecil (4,5 gelas). Sehingga banyak konsumen yang terpaksa harus dijatah. Itupun dikalangan langganan. Bahkan ada yang sampai tidak kebagian. Hal ini mirip BBM jenis Premium yang langka sekarang ini sebutnya.

Berbeda dengan Lapo Gambiri yang ternama. Dimana Konsumennya harus terlebih dahulu memesan lewat HP ( telepon seluler) agar mendapatkan bagian. Apabila datang begitu saja, besar kemungkinan dia tidak akan mendapatkan apa-apa.

Meski demikian, masih banyak terdapat Lapo Tuak memiliki stok tuak yang banyak setiap malamnya. Bisa mencapai 1 drum bahkan lebih. Seperti terdapat diDaerah Laguboti. Dilapo Tuak tersebut dapat ditemukan 2 sampai 3 drum setiap malamnya. Selain untuk dijual pergelas, pengusaha Lapo Tuak tersebut juga sebagai depot atau pensuply tuak kebeberapa lapo dikawasan Tobasa maupun Taput.

Tetapi bagi sebagian Parmitu yang sudah berpengalaman (mengerti rasa), tidak akan mau mencicipi Tuak ditempat-tempat seperti itu meski harganya jauh lebih murah. Karena menurut mereka, tuak yang terdapat disana sudah tidak asli lagi alias banyak campurannya. Atau salah-salah tempat akan berpotensi mendapat jenis Tuak Narkoba yang bisa mengakibatkan sakit perut, sakit kepala yang berkepanjangan atau muntah-muntah seperti orang yang keracunan.

Ada terdapat beberapa Tips untuk memperoleh Tuak yang Nikmat dan Gurih, diantaranya : Tuak harus benar-benar tanpa campuran (asli hasil olahan Pangaragat). Bukan hasil kerjaan parlapo. Walaupun dicampur air, kadarnya sangat sedikit.

Kemudian diberi campuran tuak manis secukupnya. Setelah itu, diendap untuk beberapa saat untuk menghasilkan capuran yang matang dan benar-benar menyatu (atau dengan istilah : hidup). Untuk menandakannya, apabila dituang kedalam gelas akan menghasilkan buih. Setelah itu diberi “raru” ( kulit pohon khusus) secukupnya untuk memberi sedikit rasa pahit.

Setelah menjalani proses demikian, maka akan terlihat berwarna putih kental. Untuk mendapatkannya, disarankan agar mencari Lapo Tuak yang persediaannya sedikit. Tak lebih dari dua kaleng. Hal ini cukup beralasan, karena pohon enau tidak memproduksi lebih dari setengah kaleng setiap hari. Sementara setiap seorang Pangaragat biasanya hanya memiliki 3 pohon yang siap untuk diambil sarinya setiap hari. Bahkan tidak ada sama sekali.

Biasanya parmitu, lebih memilih tidak mitu apabila seharian turun hujan. Karena dengan turunnya hujan akan sedikit menghasilkan rasa yang kurang sedap pada tuak selama proses mangaragat. Karena sudah bercampur dengan air hujan.

Untuk penikmat Tuak, akan lebih nikmat bila diiringi dengan memakan cemil-cemilan atau sering disebut “Tambul”. Bisa berupa kacang-kacangan, telor dadar, ikan bakar, Tahu goreng, kerang rebus, ikan asin, atau berbagai jenis daging. Terlebih bila barengi dengan bernyanyi bersama-sama.

DiTanah Batak, banyak yang setiap malamnya mempunyai kebiasaan berburu Lapo Tuak. Bahkan ada yang sudah memulai aksinya disiang bolong untuk mendapatkan Tuak berkualitas. Biasanya mereka akan melakukan pencarian hingga kepelosok-pelosok Desa, seperti Meat yang sangat terkenal dengan Tuak yang sangat nikmat rasanya.(MAP)

1 komentar: