Balige (Mimbar), Minum Tuak atau lebih akrab disebut dengan “Mitu” salah
satu tradisi yang sudah melekat dihati sebagian besar masyarakat Toba
yang notabene Masyarakat Batak baik orang Tua, Anak Muda, kaum Ibu-ibu
dari kalangan atas, menengah, ataupun kalangan bawah.
Hidangan khas Lapo Tuak ini yang merupakan racikan tangan pangaragat
(Pemanjat pohon enau) sudah menjadi konsumsi sehari-hari parmitu diTanah
Batak. Mungkin karena faktor cuaca yang dingin, sehingga sangat cocok
untuk sekedar menghangatkan badan. Sebahagian parmitu menyebutkan untuk
memulihkan stamina setelah seharian bekerja diladang atau sebagainya.
Disamping harganya yang terjangkau, minuman ini tergolong alami. Berbeda
dengan minuman arak atau alkohol olahan lainnya.
Pengus (35) salah seorang pengelola lapo tuak diDesa Huta Bulu Balige
Kab.Toba Samosir menyebutkan bahwa dirinya hanya mampu menghasilkan satu
kaleng tuak saja perhari. Sementara parmitu rata-rata minum sekitar 1
teko kecil (4,5 gelas). Sehingga banyak konsumen yang terpaksa harus
dijatah. Itupun dikalangan langganan. Bahkan ada yang sampai tidak
kebagian. Hal ini mirip BBM jenis Premium yang langka sekarang ini
sebutnya.
Berbeda dengan Lapo Gambiri yang ternama.
Dimana Konsumennya harus terlebih dahulu memesan lewat HP ( telepon
seluler) agar mendapatkan bagian. Apabila datang begitu saja, besar
kemungkinan dia tidak akan mendapatkan apa-apa.
Meski
demikian, masih banyak terdapat Lapo Tuak memiliki stok tuak yang
banyak setiap malamnya. Bisa mencapai 1 drum bahkan lebih. Seperti
terdapat diDaerah Laguboti. Dilapo Tuak tersebut dapat ditemukan 2
sampai 3 drum setiap malamnya. Selain untuk dijual pergelas, pengusaha
Lapo Tuak tersebut juga sebagai depot atau pensuply tuak kebeberapa lapo
dikawasan Tobasa maupun Taput.
Tetapi bagi sebagian
Parmitu yang sudah berpengalaman (mengerti rasa), tidak akan mau
mencicipi Tuak ditempat-tempat seperti itu meski harganya jauh lebih
murah. Karena menurut mereka, tuak yang terdapat disana sudah tidak asli
lagi alias banyak campurannya. Atau salah-salah tempat akan berpotensi
mendapat jenis Tuak Narkoba yang bisa mengakibatkan sakit perut, sakit
kepala yang berkepanjangan atau muntah-muntah seperti orang yang
keracunan.
Ada terdapat beberapa Tips untuk
memperoleh Tuak yang Nikmat dan Gurih, diantaranya : Tuak harus
benar-benar tanpa campuran (asli hasil olahan Pangaragat). Bukan hasil
kerjaan parlapo. Walaupun dicampur air, kadarnya sangat sedikit.
Kemudian diberi campuran tuak manis secukupnya. Setelah itu,
diendap untuk beberapa saat untuk menghasilkan capuran yang matang dan
benar-benar menyatu (atau dengan istilah : hidup). Untuk menandakannya,
apabila dituang kedalam gelas akan menghasilkan buih. Setelah itu diberi
“raru” ( kulit pohon khusus) secukupnya untuk memberi sedikit rasa
pahit.
Setelah menjalani proses demikian, maka akan
terlihat berwarna putih kental. Untuk mendapatkannya, disarankan agar
mencari Lapo Tuak yang persediaannya sedikit. Tak lebih dari dua kaleng.
Hal ini cukup beralasan, karena pohon enau tidak memproduksi lebih dari
setengah kaleng setiap hari. Sementara setiap seorang Pangaragat
biasanya hanya memiliki 3 pohon yang siap untuk diambil sarinya setiap
hari. Bahkan tidak ada sama sekali.
Biasanya parmitu,
lebih memilih tidak mitu apabila seharian turun hujan. Karena dengan
turunnya hujan akan sedikit menghasilkan rasa yang kurang sedap pada
tuak selama proses mangaragat. Karena sudah bercampur dengan air hujan.
Untuk penikmat Tuak, akan lebih nikmat bila diiringi dengan
memakan cemil-cemilan atau sering disebut “Tambul”. Bisa berupa
kacang-kacangan, telor dadar, ikan bakar, Tahu goreng, kerang rebus,
ikan asin, atau berbagai jenis daging. Terlebih bila barengi dengan
bernyanyi bersama-sama.
DiTanah Batak, banyak yang
setiap malamnya mempunyai kebiasaan berburu Lapo Tuak. Bahkan ada yang
sudah memulai aksinya disiang bolong untuk mendapatkan Tuak berkualitas.
Biasanya mereka akan melakukan pencarian hingga kepelosok-pelosok Desa,
seperti Meat yang sangat terkenal dengan Tuak yang sangat nikmat
rasanya.(MAP)
Kamis, 24 Mei 2012
TRADISDI MINUM TUAK MASYARAKAT TOBA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tabooonai Lae. Asal ma unang TENNGEN.
BalasHapus