Pendemo suarakan : Tutup PT TPL, TPL Perusak Hutan Tobasa
.
Parmaksian,Berita Tapanuli(TB)
,“Tolak keberadaan PT TPL, karena tidak menguntungkan bagi
masyarakat. Tutup TPL, dana CD TPL hanya omong kosong. Hanya segelintir
orang yang menikmati keberadaan TPL. TPL perusak hutan Tobasa. Lahan
dan hutan Tobasa semakin kritis akibat ulah TPL,” ujar kordinator Aksi
Gustaf Saragih, sembari disambut pendemo yel-yel-yel, tutup TPL.
300-an warga Toba Samosir dari kaum ibu dan bapak/bapak yang
berasal dari berbagai Kecamatan demo PT TPL. Para pendemo tampak
beringas karena tuntutan mereka tidak dapat dipenuhi. Pendemo tampak
kecewa dan emosional, karena tuntutan mereka tak dapat dipenuhi pihak
perusahaan dalam tempo 2 x 24 jam. Pendemo berjanji selama dana CD TPL
belum direalisasikan, aksi tersebut akan terus berlanjut dengan massa
yang lebih besar lagi.
Pendemo tampaknya tidak diperbolehkan masuk ke dalam perusahaan,
mereka berencana langsung bertatap muka dan menyampaikan tuntutan
kepada pihak pimpinan perusahaan. Namun, tampaknya keinginan itu tidak
berhasil, sehingga para pendemo bertahan di depan gerbang masuk
prusahaan
Para pelaku aksi demo mendapat pengawalan dari pihak Polres Tobasa
dan tiba di lokasi PT TPL Selasa, (22/11) sekira pukul 09.00 itu
lengkap membawa poster dan spanduk. Para orator aksi tampak silih
berganti menyampaikan tuntutan dan menghujat PT TPL, agar PT TPL ditutup
dan, jika tutup TPL, maka Tobasa akan makmur dan sejahtera.
Karena pendemo tidak diperbolehkan masuk dan pimpinan perusahaan
juga tak nongol-nongol dihadapan mereka, maka pendemo yang berjumlah
ratusan orang itu berusaha menerobos pintu pagar masuk dan
menggoyang-goyang sehingga terjadi saling dorong antara pihak kepolisian
dan security PT TPL.
Waka Polres Toba Samosir, Firman Tampubolon dengan didampingi
anggotanya Kasat Intel adikesuma dan Kasat reskrim berusaha menjumpai
pihak PT TPL guna memintai keterangan dan pihak PT TPL agar dapat
menjawab maupun memenuhi permintaan para pendemo.
Selang kira-kira satu jam, Waka Polres Firman Tampubolon dan Humas
PT TPL Lambertus Siregar dengan Onggung Tambunan selaku yang diutus
pihak TPL untuk menerima dan menjawab segala tuntutan warga.
Para pendemo yang tampak mulai emosi itu sepertinya tak terima
karena orang yang menerima dan menjawab tuntutan mereka bukan merupakan
pimpinan PT TPL. “Kami hanya ingin berjumpa dengan Pimpinan PT TPL,
bukan kroco-kroco. Anda jangan menyepelekan kami. Jika anda bisa
menjawab dan bertanggungjawab atas tuntutan kami, maka kami bersedia,”
ujar Gustaf Saragih ketua Kordinator Aksi.
Senada dikatakan salah seorang orator Linggom Simangunsong, jika
pihak PT TPL dapat membayar dana CD TPL kepada masyarakat Tobasa dalam
tempo 2 x 24 jam, maka pendemo akan pulang dengan tertib.
“Apakah anda ini dapat menjawab sekarang, dana CD TPL agar dibayar
dalam tempo 2 x 24 jam??. Jika anda bisa menjawab dan bertanggungjawab
bisa membayarnya, maka kami akan pulang dan mnunggu realisasinya,” sebut
Linggom Simangunsong warga desa Siantar Narumonda ini.
Namun, dari pihak PT TPL yang dipercayakan kepada Lambertus Siregar
dan Onggung Tambunan jawabannya yang tidak dapat menyejukkan hati para
pendemo, sebab tidak bisa memastikan dana CD TPL dalam tempo 2 x 24 jam
direalisasikan. “Kami akan memfasilitasi anda dengan pimpinan
perusahaan dan Tim independen, agar tuntutan kalian dapat dipenuhi,”
ujar Onggung Tambunan.
Dikatakan Onggung, dana CD TPL 1 % dari Net Sales, perusahaan tetap
komit untuk membayar atau merealisasikan kepada masyarakat Tobasa.
“Mari kita bersama-sama meyampaikan tuntutan ini kepada pimpinan maupun
tim independen, agar dana CD TPL dapat direalisasikan kepada seluruh
masyarakat,” sebut Onggung Tambunan.
Terpisah, Kordinator aksi Gustaf Saragih kepada wartawan
mengatakan, ratusan orang yang sedang melakukan aksi ini adalah
perepanjangan tangan maupun utusan dari seluruh masyarakat Tobasa. Jika
PT TPL tidak merealisasikan Dana CD TPL sejak 2007 hingga sekarang yang
berjumlah puluhan milyar itu belum dibayar kepada masyarakat, mereka
akan tetap memperjuangkan dan berunjukrasa.
“Kami akan membawa massa yang lebih besar lagi untuk berunjukrasa
ke sini. Bila perlu, jalan ke TPL ini akan kami tutup. Jangan
meyepelekan masyarakat, ini tanah Batak,” ujar Gustaf Saragih.
Tuntutan warga yang berdemo ke PT TPL tersebut, kata Gustaf Saragih
yakni, Dana CD TPL sejak 2007 s/d 2011 tidak pernah keluar, walaupun
ada dikeluarkan jumlahnya tidak sesuai dan tidak tepat sasaran.
Kemudian, PT TPL selama ini sudah mengkotak-kotakkan masyarakat
Tobasa, karena sebagian kecil warga keluar masuk ke PT TPL mengatas
namakan masyarakat. “Padahal mereka yang datang itu pribadi yang ingin
mencari keuntungan dari TPL,” kata Gustaf Saragih.
Saat ini, hutan Tobasa semakin kritis dan penyumbang terbesar
akibat keberadaan PT TPL sendiri. “Ucapan presiden SBY sewaktu beliau
mengikuti acara peresmian TB Silalahi Center beberapa waktu lalu di
Balige juga mengatakan hutan Tobasa sudah kritis dan kerusakan hutan itu
akibat ulah TPL,” kata warga Parmaksian ini.
Disamping itu, lanjutnya, paradigma baru PT TPL hanya
bohong-bohongan, hal itu untuk mengelabui seluruh masyarakat, agar
keberadaanya dapat diterima. “Nyatanya, zat kimia yang mereka pergunakan
tetap membahayakan manusia,” sebutnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT. Toba Pulp Lestari Ir Tagor Manik
saat diwawancara wartawan mengatakan, “sebenarnya kita tidak
mengharapkan hal itu (aksi demo red) terjadi, karena selama ini juga
kita sudah melakukan pertemuan-pertemuan sebelumnya, dan kami siap
menerima semua masukan untuk menyelesaikanya secara persuasif. karena
dananya sudah tersedia, tinggal bagai mana mekanisme penyaluran dana itu
harus lebih jelas, karena posisi yayasan Pembangunan Masyarakat Toba
Samosir (YPMT) dan yayasan Toba Mas bahasa akuntanya mengalami
disklammer, ” ujarnya.(Jungs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar