Kamis, 24 Mei 2012

300-an Warga Demo PT TPL tuntut Dana CD di cairkan dan tuding PT TPL Pembohong


Pendemo suarakan  : Tutup PT TPL, TPL Perusak Hutan Tobasa
.
 Parmaksian,Berita Tapanuli(TB) ,“Tolak keberadaan PT TPL, karena tidak menguntungkan bagi masyarakat. Tutup TPL,  dana CD TPL hanya omong kosong. Hanya segelintir orang yang menikmati keberadaan TPL. TPL perusak hutan Tobasa. Lahan dan hutan Tobasa semakin kritis akibat ulah TPL,” ujar kordinator Aksi Gustaf Saragih, sembari disambut pendemo yel-yel-yel, tutup TPL.
300-an warga Toba Samosir dari kaum ibu dan bapak/bapak yang berasal dari berbagai Kecamatan demo PT TPL. Para pendemo tampak beringas karena tuntutan mereka tidak dapat dipenuhi. Pendemo tampak kecewa dan emosional, karena tuntutan mereka tak dapat dipenuhi pihak perusahaan dalam tempo 2 x 24 jam. Pendemo berjanji selama dana CD TPL belum direalisasikan, aksi tersebut akan terus berlanjut dengan massa yang lebih besar lagi.
Pendemo tampaknya tidak diperbolehkan masuk ke dalam perusahaan, mereka berencana  langsung bertatap muka dan menyampaikan tuntutan kepada pihak pimpinan perusahaan. Namun, tampaknya keinginan itu tidak berhasil, sehingga para pendemo bertahan di depan gerbang masuk prusahaan
Para pelaku aksi demo  mendapat pengawalan dari pihak Polres Tobasa dan tiba di lokasi PT TPL Selasa, (22/11) sekira pukul 09.00 itu lengkap membawa poster dan spanduk. Para orator aksi tampak silih berganti menyampaikan tuntutan dan menghujat PT TPL, agar PT TPL ditutup dan, jika tutup TPL, maka Tobasa akan makmur dan sejahtera.
 Karena pendemo tidak diperbolehkan masuk dan pimpinan perusahaan juga tak nongol-nongol dihadapan mereka, maka pendemo yang berjumlah ratusan orang itu berusaha menerobos pintu pagar masuk dan menggoyang-goyang sehingga terjadi saling dorong antara pihak kepolisian dan security PT TPL.
Waka Polres Toba Samosir, Firman Tampubolon dengan didampingi anggotanya Kasat Intel adikesuma dan Kasat reskrim berusaha menjumpai pihak PT TPL guna memintai keterangan dan pihak PT TPL agar dapat menjawab maupun memenuhi permintaan para pendemo.
Selang kira-kira satu jam, Waka Polres Firman Tampubolon dan Humas PT TPL Lambertus Siregar dengan Onggung Tambunan selaku yang diutus pihak TPL untuk menerima dan menjawab segala tuntutan warga.
Para pendemo yang tampak mulai emosi itu sepertinya tak terima karena orang yang menerima dan menjawab tuntutan mereka bukan merupakan pimpinan PT TPL. “Kami hanya ingin berjumpa dengan Pimpinan PT TPL, bukan kroco-kroco. Anda jangan menyepelekan kami. Jika anda bisa menjawab dan bertanggungjawab atas tuntutan kami, maka kami bersedia,” ujar Gustaf Saragih ketua Kordinator Aksi.
Senada dikatakan salah seorang orator Linggom Simangunsong, jika pihak PT TPL dapat membayar dana CD TPL kepada masyarakat Tobasa dalam tempo 2 x 24 jam, maka pendemo akan pulang dengan tertib.
“Apakah anda ini dapat menjawab sekarang, dana CD TPL agar dibayar dalam tempo 2 x 24 jam??. Jika anda bisa menjawab dan bertanggungjawab bisa membayarnya, maka kami akan pulang dan mnunggu realisasinya,” sebut Linggom Simangunsong warga desa Siantar Narumonda ini.
Namun, dari pihak PT TPL yang dipercayakan kepada Lambertus Siregar dan Onggung Tambunan jawabannya yang tidak dapat menyejukkan hati para pendemo, sebab tidak bisa memastikan dana CD TPL dalam tempo 2 x 24 jam direalisasikan.  “Kami akan memfasilitasi anda dengan pimpinan perusahaan dan Tim independen, agar tuntutan kalian dapat dipenuhi,” ujar Onggung Tambunan.
Dikatakan Onggung, dana CD TPL 1 % dari Net Sales, perusahaan tetap komit untuk membayar atau merealisasikan kepada masyarakat Tobasa. “Mari kita bersama-sama meyampaikan tuntutan ini kepada pimpinan maupun tim independen, agar dana CD TPL dapat direalisasikan kepada seluruh masyarakat,” sebut Onggung Tambunan.
Terpisah, Kordinator aksi Gustaf Saragih kepada wartawan mengatakan, ratusan orang yang sedang melakukan aksi ini adalah perepanjangan tangan maupun utusan dari seluruh masyarakat Tobasa. Jika PT TPL tidak merealisasikan Dana CD TPL sejak 2007 hingga sekarang yang berjumlah puluhan milyar itu belum dibayar kepada masyarakat, mereka akan tetap memperjuangkan dan berunjukrasa.
“Kami akan membawa massa yang lebih besar lagi untuk berunjukrasa ke sini. Bila perlu, jalan ke TPL ini akan kami tutup. Jangan meyepelekan masyarakat, ini tanah Batak,” ujar Gustaf Saragih.
Tuntutan warga yang berdemo ke PT TPL tersebut, kata Gustaf Saragih yakni, Dana CD TPL sejak 2007 s/d 2011 tidak pernah keluar, walaupun ada dikeluarkan jumlahnya tidak sesuai dan tidak tepat sasaran.
Kemudian, PT TPL selama ini sudah mengkotak-kotakkan masyarakat Tobasa, karena sebagian kecil warga keluar masuk ke PT TPL mengatas namakan masyarakat. “Padahal mereka yang datang itu pribadi yang ingin mencari keuntungan dari TPL,” kata Gustaf Saragih.
Saat ini, hutan Tobasa semakin kritis dan penyumbang terbesar akibat keberadaan PT TPL sendiri. “Ucapan presiden SBY sewaktu beliau mengikuti acara peresmian TB Silalahi Center beberapa waktu lalu di Balige juga mengatakan hutan Tobasa sudah kritis dan kerusakan hutan itu akibat ulah TPL,” kata warga Parmaksian ini.
Disamping itu, lanjutnya, paradigma baru PT TPL hanya bohong-bohongan, hal itu untuk mengelabui seluruh masyarakat, agar keberadaanya dapat diterima. “Nyatanya, zat kimia yang mereka pergunakan tetap membahayakan manusia,” sebutnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT. Toba Pulp Lestari Ir Tagor Manik saat diwawancara wartawan mengatakan, “sebenarnya kita tidak mengharapkan hal itu (aksi demo red) terjadi, karena selama ini juga kita sudah melakukan pertemuan-pertemuan sebelumnya, dan kami siap menerima semua masukan untuk menyelesaikanya secara persuasif. karena dananya sudah tersedia, tinggal bagai mana mekanisme penyaluran dana itu harus lebih jelas, karena posisi yayasan Pembangunan Masyarakat Toba Samosir (YPMT) dan yayasan Toba Mas bahasa akuntanya mengalami disklammer, ” ujarnya.(Jungs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar